Senin, 08 November 2010

Perempuan Berteman Hujan

PEKERJAAN jurnalis mengantarkan saya melalui banyak perjalanan demi menjemput peristiwa. Tidak hanya perjalanan yang menyenangkan tapi perjalanan yang menantang, dengan menaklukkan hujan.
Hujan sering menjadi teman dalam setiap perjalanan. Hujan yang selalu datang tidak sendirian. Kadang butirannya kecil dan hanya menyapu kulit saya yang kering. Kadang butirannya besar dan langsung membuat saya kuyup. 
Dulu sebelum saya mengenal dan berteman dengannya, dia sering menjadi penghalang saya ketika berpergian dan beraktifitas. Tetapi sekarang, saya telah berteman dengannya. Karena saya tidak bisa berdiam diri hanya karena kadatangannya. Meski kadang saya dibuat takut, khawatir dan dingin olehnya. 
Sering pula saya dibuat tenang ketika mendengar rintikannya dibalik selimut tebal. Atau di balik jendela rumah, saat setiap tetesnya menyegarkan pekarangan. 
Sekarang, seringnya saya bercengrama dengan hujan saat di perjalanan. Seperti ketika saya berada di Kp. Legok Hayam, Desa Giri Mekar beberapa bulan lalu. Saat itu, terjadi tanah ambles dan saya terjebak dibuatnya. Saya tidak bisa pulang cepat, karena hujan terus meradang. Disertai angin kencang yang menyapu sebagian tenda-tenda pengungsian warga sekitar. Saya takut, tapi saya tahu, hujan adalah kawan setia.**

-:tidak puas saya menulis tentang hujan. Karena lelah dan ngantuk, saya harus tidur. esok pagi kembali dengan rutinitas yang sama..semoga lebih indah dari hari ini... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar