Jumat, 12 November 2010

Dua Tahun Lalu di Tarakan


KETIKA menunggu kawan yang berangkat piket, iseng saya melihat-lihat file beberapa tahun lalu. Tepatnya ketika saya masih bertugas meliput olahraga. Saya membuka folder peliputan saat PON 2008, di Kaltim. Saat itu, saya ditugaskan di salah satu pulau terluar Pulau Kaltim, Tarakan.
Jarak kota Tarakan dengan Samarinda (pusat kegiatan PON) bukan jarak yang dekat. Untuk menempuh kota yang katanya menjadi Singapura-nya Indonesia menggunakan pesawat kecil. Jadwal penerbangan dari Bandara Internasional Sepinggan Balikpapan pun tidak setiap hari. Beruntung, karena sedang berlangsungnya PON maka saya bisa langsung berangkat menuju Tarakan, tanpa harus berlama-lama di Balikpapan.
Dengan menempuh perjalanan udara sekitar 30 menit, akhirnya saya tiba di Tarakan. Saya adalah wartawan satu-satunya dari Jabar. Cuaca mendung Kota Tarakan menyambut kedatangan saya bersama rombongan tim catur Jabar yang tiba di Bandara Juwata,  sekitar pukul 11.30 WITA. Waktu itu, ketika saya menginjakkan kaki di Tarakan, udara panas daerah pesisir pantai yang terkenal menyengat nyatanya tidak begitu terasa. Masih tercium tanah basah bekas disiram hujan yang turun pagi hari.
Kepulauan kecil di bagian utara pulau Kalimantan yang terkenal sebagai daerah penghasil migas. Kota ini pun bukan daerah yang asing bagi pecatur Jabar maupun pecatur dari provinsi lainnya. Karena, selama ini Tarakan cukup aktif menggelar even catur berskala nasional maupun Internasional. Selain sebagai tuan rumah catur, ada empat cabor lainnya yang juga dipertandingkan di Tarakan yaitu bridge, aeromedeling, terjun payung, dan biliar.
Tidak banyak wartawan yang ditempatkan di Tarakan. Meski bukan cabor populer seperti sepakbola, tenis, bulutangkis dan macam olahraga pertandingan lainnya, keempat cabor tadi tetap memesona bagi saya.
Sebagai wartawan olahraga, tidak baik memilah milih cabor yang diliputnya. Karena semua penting dan memiliki kontribusi yang sama menyumbangkan medali. Seperti catur yang berhasil menyumbangkan medali emas terbanyak untuk Jabar. Meski Jabar harus terlempar ke posisi 4 dalam kontes PON 2 tahun lalu. **

Tidak ada komentar:

Posting Komentar