Jumat, 12 November 2010

Kolam Berkleus Riwayatmu Kini

MELINTASI jalan di kawasan Baros, Kota Cimahi, kita akan disuguhi pemandangan yang bernuansa zaman kolonial Belanda. Seperti RS Dustira, Gereja St. Ignatius, sampai kolam renang Berkleus.

Berbicara soal kolam renang Berkleus, konon tempat ini menjadi primadona pariwisata sejak puluhan tahun lamanya, bahkan sejak zaman penjajahan Belanda. Selain kolam renang, pihak pengelola pun menata tempat ini menjadi arena bermain dengan koleksi hewan semacam kebun binatang kecil. Banyak kenangan yang dilukiskan orangtua dulu tentang betapa menyenangkannya berenang di Berkleus.

Penasaran dengan Berkleus, kemudian saya mendatangi tempat tersebut yang letaknya tidak jauh dari rel kereta api Jln. Baros. Lokasi Berkleus dari jalan raya memang sudah terlihat dengan ditandai banyaknya pohon rindang nan tinggi menjulang. Untuk menuju lokasi harus melalui jalan belakang yang tetap terbuka tanpa pintu.

Saat memasuki Berkleus, nuansa tempo dulu seketika menghipnotis saya. Mata saya langsung tertuju pada dua buah kolam yang terhampar dan sudah tidak terawat. Satu kolam berukuran besar dan satu kolam lagi berukuran lebih kecil. Kolam tersebut kotor dan berlumut meski perangkat untuk berenang seperti tangganya masih terpasang di pinggir kolam.

Kolam yang konon menjadi tempat berenang kaum penjajah yang singgah di Cimahi, dikelilingi fasilitas pendukung yang kondisinya sudah usang. Di sebelah barat terdapat ruangan ganti dan WC yang atap-atapnya sudah lapuk. Begitu pula bangunan kantin dengan arsitektur tempo dulu sekarang tak ubahnya ruangan kosong tanpa penghuni. Kayu-kayunya sudah melepuh, dan cat yang melapisnya tampak memudar.

Kemudian, pandangan saya tertuju pada tempat pemandian yang terletak bersampingan dengan jalan masuk Berkleus. Kendati sudah tidak berfungsi lagi, saya tetap terpesona dengan bentuknya yang unik dan artistik. Temboknya memanjang berwarna biru dilapisi bebatuan kecil yang melingkar setengah lingkaran. Tidak jauh dari tempat pemandian itu, ada pula panggung kecil yang katanya sering dijadikan tempat manggung atau pertunjukan. Tapi, kondisinya sama dengan atribut bangunan lainnya. Usang namun memancing nostalgia bagi Anda yang pernah merasakannya.

Selain kompleks kolang renang Berkleus, luas halaman yang dulunya dijadikan arena bermain masih ada. Berikut patung binatang seperti gajah dan jembatan kecil di atas kolam hias. Suasana Berkleus memang sangat rindang terutama banyaknya pohon-pohon besar yang mengelilinginya. Ada juga kolam ikan yang terbuka bagi masyarakat umum untuk memancing ikan di sana. *** 
Share 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar